Materi Pembelajaran :
1.
Pengertian Administrasi Keuangan
Administrasi
bukanlah kata yang asing bagi semua orang. Akan tetapi ketika pengertian
administrasi ditanyakan pada masyarakat awam, sebagian besar pasti akan
menjawab “pembayaran” karena itulah pengertian administrasi yang selama ini
dipahami oleh sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan
persepsi dari masyarakat yang demikian karena kenyataan yang mereka alami memang
seperti itu. Ketika mereka dihadapkan dengan urusan administrasi pasti mereka
dimintai pembayaran. Jadi wajar saja jika paradigma mereka seperti itu. Berbeda ketika kita tanyakan soal
administrasi kepada masyarakat yang paham tentang ekonomi. Istilah administrasi
secara etimologis berasal dari bahasa latin administration yang dapat berarti
pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan, dan pengelolaan. Di Italia, istilah ini berkembang menjadi administrazione,
menjadi administration di Perancis,
Inggris dan Jerman. Administrasi juga berasal dari kata Belanda, yaitu
administratie yang diartikan sebagai istilah tata usaha, yaitu segala kegiatan yang meliputi tulis menulis,
mengetik, koresponden, kearsipan dan sebagainya (office work) . Dalam bahasa
Yunani terdiri atas ad dan ministrare yang berarti mengabdi, melayani atau
berusaha untuk memenuhi harapan setiap orang.
Secara
terminologis, administrasi dalam arti luas merupakan segenap proses
pengelolaan/ kerjasama sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Simon, manusia yang administrasi
seharusnya mengutamakan kepuasan.[1] Manusia administrasi harus mementingkan
kepuasan dan bukan hanya mementingkan hasil maksimal. Sedangkan keuangan
merupakan hasil dari proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Berangkat dari berbagai pengertian di atas, dapat diartikan bahwa administrasi keuangan adalah proses
pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan,
pembuatan laporan keuangan, dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.[2]
2. Fungsi-fungsi Administrasi Keuangan
a. Fungsi Investasi, meliputi bagaimana
pengelolaan dana ke dalam aktiva-aktiva yang akan digunakan untuk berusaha
mencapai tujuan tersebut. Dana tersebut bisa berasal dari modal sendiri atau
dari luar. Secara garis besar, keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek
meliputi investasi dalam kas, persediaan, piutang, dan lain-lain. Sedangkan
investasi jangka panjang berupa gedung, tanah, peralatan produksi, kendaraan
dan lain-lain.
b.
Fungsi
Mencari Dana, meliputi fungsi pencarian modal yang dibutuhkan untuk membelanjai
usaha-usaha yang dijalankan. Disamping itu, juga berfungsi untuk memilih
sumber-sumber dana yang tepat terhadap berbagai jenis kebutuhan. Hal ini
berarti bahwa kita berusaha untuk memilih apakah dana itu akan diambil dari pinjaman
jangka pendek, pinjaman jangka panjang, atau modal sendiri.
c.
Fungsi
Pembelanjaan, meliputi kegiatan tentang penggunaan dana baik dana dari luar
maupun dana milik sendiri yang dipergunakan untuk membelanjai seluruh kegiatan.
Dalam hal ini pembelanjaan berhubungan dengan proses produksi maupun pendukung
proses produksi.
d.
Fungsi
Pembagian Laba, yaitu menentukan policy dalam mengadakan pembagian laba usaha.
Fungsi pembagian laba ini sebenarnya dapat dimasukkan di dalam fungsi mencari
dana. Maksudnya adalah bahwa diusahakan adanya dana yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri untuk mengembangkan usaha-usaha perusahaan tersebut.
3.
Petugas Administrasi Keuangan
Bagian- bagian organisasi yang bertugas
menyelenggarakan pembukuan
Pembukuan
harus disentralisasikan, dibawah pimpinan seorang pejabat yang bertanggung
jawab atas pemeliharaan terhadap pengawasan semua rekening-rekening dan atas
penyiapan dan pengeluaran laporan keuangan.
Sistem
sentralisasi sangat berguna, karena:
a. Memusatkan pertanggungjawaban
dan membentuk alat pengawasan yang teguh atas administrasi keuangan
b. Menambah efisiensi penggunaan pegawai dan
alat perlengkapan pembukuan
c.
Melancarkan ketepatan dalam laporan keuangan (Pariata Westra, 1980:54)
min, kalau sistem keuangan ini harusnya dibuat manual atau komputerisasi? Website Gratis
BalasHapusterimakasih atas ilmunya yang bermanfaat
BalasHapusAplikasi Administrasi